Persepsi Introversi (bagian awal)





                Pada tulisan sebelumnya saya telah membahas sedikit apa itu introvert. Introvert adalah orang yang membutuhkan privasi untuk mengisi ulang energi mereka, orang yang tidak mendapat energi dari aktivitas eksternal, dan orang yang biasanya membutuhkan waktu untuk merenung dan berpikir sebelum mereka bicara. Pada tulisan kali ini Saya akan membahas tentang apa saja yang bukan introvert. Kaum Introvert bukanlah penakut atau penyendiri. Mereka juga tidak selalu pemalu atau antisosial. Masyarakat tidak menilai kaum introvert dengan benar, karena mereka sudah terlebih dulu dipengaruhi oleh kacamata asumsi tidak tepat yang mereka gunakan. Bukan hanya masyarakat, bahkan kebanyakan Introvert sendiri pun tidak mengerti temperamen yang mereka miliki, karena mereka tumbuh dewasa dengan konsep yang salah mengenai introversi. Oleh sebab itu, marilah Kita membersihkan dan mengoreksi kacamata yang salah tersebut.

Berpandangan Dari Beberapa Tokoh Introvert
                Pertama-tama saya ingin mengoreksi beberapa mitos yang menganggap Introvert sebagai orang yang tertutup dan pemalu. Berkebalikan dari apa yang banyak dipercayai, ternyata ada banyak orang yang terkenal yang juga berasal dari Kaum Introvert, dan orang-orang itu jelas-jelas tidak bersifat pemalu. Berikut beberapa tokoh Introvert yang terkenal:
·         Diane Sawyer, pembawa acara televisi
·         Michael Jordan, atlet bola basket dan selebritas
·         Thomas Alfa Edison, penemu
·         Grace Kelly, artis
·         Gyneth Paltrow, aktris
·         David Duvall, pegolf
·         Laura Bush, ibu negara
·         Bill Gates, pelopor di bidang perangkat lunak, pendiri Microsoft
·         Candice Bergen, aktris
·         Clint Eastwood, aktor/sutradara
·         Charles Schulz, kartunis peanuts
·         Steve Martin, pelawak/aktor/penulis
·         Harrison Ford, aktor
·         Michele Pfeiffer, aktris
·         Katherine Graham, mantan pemilik Washington Post, penulis
·         Abraham Lincoln, presiden Amerika ke-16
·         Sir Alfred Hitchock, sutradara

                Sayangnya, ada beberapa Introvert yang dipaksa untuk tampil sebelum mereka siap. Mari Kita menengok kehidupan Pangeran William, anggota keluarga Kerajaan Inggris. Dia tidak suka dipotret, dan dia tidak suka jika ada berita yang membahas tentang dirinya. Dia juga menaruh perhatian lebih kepada aspek privasi dibanding anggota keluarga kerajaan yang lainnya. “Saya merasa tidak nyaman dengan semua perhatian itu,” ucapnya dalam beberapa wawancara. Oleh temannya, Pangeran William digambarkan sebagai orang yang “santai”. Menurut sang teman,”Dia hanya ingin menjadi orang biasa”. Dia lebih suka dipanggil Wills atau William, daripada Pangeran William. Menyadari hal itu, Kerajaan Inggris yang terkenal karena membuka kehidupan anggota kerajaan kepada Pers Inggris yang haus berita, mencoba untuk membantu Pangeran William menghadapi tekanan kehidupan di muka publik. Pengamat Kerajaan menulis tentang kepintaran, sensivitas, dan sifat intropeksi yang dimiliki Pangeran William. Bahkan, ada berita yang mengabarkan bahwa Pangeran William-lah yang memengaruhi Putri Diana untuk mencopot gelar kebangsawanannya setelah bercerai. “Aku tak peduli Ibu dipanggil apa,” katanya pada Putri Diana. “Kau akan selalu menjadi Ibuku.” Masih terkait dengan sifatnya yang introvert, ada beberapa kekhawatiran yang muncul mengenai kemungkinan bahwa Pangeran William akan menolak naik tahta, karena Dia tidak ingin mendapat perhatian yang berlebihan karena menjadi Raja Inggris. Padahal jika Dia menjadi raja, Pangeran William akan membawa banyak kekuatan seorang Introvert ke dalam Kerajaan Inggris.

                Sekarang Kita beralih pada kisah yang lain. Terkenal dengan kecintaannya pada kesendirian, Albert Einstein adalah contoh bagaimana suatu lingkungan yang keras dapat melumpuhkan Kaum Introvert dan menutup potensi mereka. Dalam bukunya yang berjudul Einstein, A Life, Denis Brian menjelaskan betapa sulitnya kehidupan Einstein saat ia bersekolah di Jerman pada tahun 1800-an. “Albert adalah seorang pendiam dan suka menutup diri, dia layaknya seorang pengamat.” Bahkan, dulu Einstein sempat dianggap sebagai anak yang cacat mental atau “idiot”, karena dia gagal dalam pelajaran menghafal dan perilakunya aneh. Albert juga tidak pernah memberikan jawaban dengan cepat seperti murid-murid yang lain, dia selalu ragu-ragu. Menurut Saya, jika ia terus tinggal dan bersekolah di Jerman, ia mungkin tidak akan pernah menjadi seorang Ahli Fisika yang brilian. Untungnya (dan ironisnya), karena Ayahnya kurang pandai dalam berbisnis, keluarga Einstein kecil harus pindah ke Italia. Adik perempuan Einstein, Maja, terpana dengan perubahan drastis yang dialami kakaknya hanya dalam waktu enam bulan setelah mereka pindah ke Italia. “Laki-laki yang tadinya gugup, menutup diri, dan suka melamun telah berubah menjadi seorang yang ramah, periang, dan mempunyai selera humor yang tinggi. Apakah dia berubah karena udara di Italia? Atau karena orang-orang di Italia itu ramah-ramah? Atau karena di telah lolos dari ‘neraka’ di Jerman” ucap Maja sembari mengira-ngira.

                Beberapa waktu kemudian, ketika Einstein melanjutkan pendidikannya di Swiss, mula-mula ia khawatir kalau pendidikan di Swiss akan sama “mencekiknya” seperti di Jerman. Akan tetapi,”Albert kemudian sangat gembira ketika mengetahui bahwa guru-guru di Swiss mendiskusikan topik kontroversial dengan bebas bersama para murid, dan mereka  bahkan juga mendiskusikan politik, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di sekolah Jerman. Dan para guru di sana juga selalu mendorong murid-muridnya untuk merancang dan melakukan eksperimen dan melakukan eksperimen kimia mereka sendiri dan berani gagal.” Di kemudian hari, Einstein menyampaikan, “Saya tidak pintar, saya hanya meneliti sebuah masalah lebih lama dari orang lain.” Ya, Kaum Introvert dapat mengakses talenta mereka seperti kemampuan untuk berkonsentrasi dan bertanya, akan tetapi, mereka hanya dapat melakukannya di lingkungan kondusif.

                Jadi, jelas sudah kalau Kaum Introvert bukanlah pemalu. Akan tetapi, apa yang menjadi dorongan bagi Kaum Introvert untuk berani menampilkan dirinya, seringkali berbeda dengan apa yang mendorong Kaum Ekstrovert. Kaum Introvert berani menampilkan dirinya karena mereka terdorong untuk mencari sesuatu yang bermakna, sebuah talenta yang tidak lazim, atau situasi yang luar biasa. Mereka mungkin juga akan menikmati saat-saat menjadi selebritas dengan perhatian yang diberikan oleh orang banyak.  Hanya saja, menjadi selebritas juga membutuhkan energi yang sangat besar. Terkait dengan itu, contoh yang dapat saya berikan adalah Julia Roberts. Julia terkenal sebagai seorang Introvert yang periang. Dalam satu wawancara dengan majalah Time, Julia mengatakan bahwa ketika ia sedang syuting film, ia tidur di hampir setiap istirahat makan siang. “Tidur siang akan membuat saya menjadi orang yang lebih ramah ketika saya bangun,” katanya. Memang, banyak Introvert dengan kehidupan selebritas harus meluangkan waktu untuk bersembunyi dari semua perhatian publik.


Memilah istilah: Pemalu, Schizoid, dan Sangat Sensitif 
                Pemalu, Schizoid (seperti pengidap penyakit mental Skizofrenia), dan sangat sensitif merupakan istilah rancu yang sering digunakan bergantian bersama kata Introversi. Saya pikir, setiap istilah tersebut tidaklah sama dengan introversi. Sekarang, mohon izinkan Saya untuk mendefinisikan setiap istilah tersebut, agar menjadi tidak rancu dan agar setiap istilah tersebut dapat menjelaskan setiap makna yang mereka wakili. Karena pada kenyataannya, baik Introvert maupun Ekstrovert bisa saja menjadi seorang pemalu, schizoid, atau punya perasaan yang sangat sensitif. Berikut Kita simak perbedaannya dan Saya harap dapat terubah kesimpulannya.


·         Introversi: Istilah ini menjelaskan suatu kapasitas diri Anda yang baik, untuk menyelami dunia yang ada di dalam diri Anda sendiri. Introversi adalah sifat membangun dan kreatif yang ditemukan di banyak tokoh pemikir yang telah banyak berkontribusi untuk memperkaya dunia. Kaum Introvert mempunyai keahlian sosial, mereka menyukai orang-orang, dan mereka menikmati beberapa tipe kegiatan sosial. Akan tetapi, obrolan dalam sebuah acara atau pertemuan menghabiskan energi mereka. Kaum Introvert menikmati percakapan satu lawan satu, akan tetapi kegiatan dalam kelompok dapat menjadi stimulus yang terlalu besar dan akan menyedot energi mereka.




·         Pemalu: Sifat pemalu mungkin berakar di kode genetik (dalam bentuk pusat reaktif rasa takut yang sangat tinggi), namun biasanya sifat itu lahir dari berbagai pengalaman di sekolah, interaksi dengan teman-teman, dan interaksi dengan keluarga. Bagi beberapa orang, perasaan malu bisa datang dan pergi pada usia dan situasi tertentu. Orang-orang pemalu mungkin akan merasa tidak nyaman dengan percakapan satu lawan satu ataupun dengan situasi berkelompok. Sifat pemalu bukanlah suatu masalah energi; melainkan kurangnya rasa percaya diri saat berada dalam situasi sosial. Sifat pemalu adalah rasa takut tentang apa yang orang lain pikirkan mengenai diri Anda. Secara tidak sadar, perasaan itu mengkritik diri Anda sendiri, memproduksi keringat, membuat tubuh Anda bergetar, wajah atau leher Anda memerah, dan menimbulkan sebuah keyakinan bahwa orang-orang sedang menertawakan Anda. Sifat pemalu membuat Anda merasa bahwa Anda adalah satu-satunya orang yang sedang berdiri di bawah sorotan cahaya, dan Anda berharap lantai di bawah Anda terbuka dan menelan Anda. Sifat pemalu tidak mendefinisikan siapa Anda (sama seperti kata Introversi). Sifat itu merupakan perasaan Anda tentang apa yang menurut Anda dan orang lain pikirkan tentang Anda, dan oleh sebab itu sifat pemalu dapat berubah seiring perubahan perilaku. Kaum Ektrovert yang perlu berada di tengah-tengah orang lain untuk mengisi ulang tenaganya akan sangat menderita jika mereka bersifat pemalu. Berita baiknya adalah, mempelajari strategi untuk mengubah perilaku dapat secara signifikan membantu mengurangi sifat pemalu Anda.


·         Schizoid: Orang-orang dengan kelainan seperti ini hidup dalam sebuah dilema yang sangat menyakitkan. Di satu sisi mereka membutuhkan hubungan dengan orang lain, namun di sisi lain mereka takut terlibat dengan orang lain. Dalam kebanyakan kasus, penderita schizoid tumbuh dewasa dalam keadaan keluarga yang membuat mereka trauma dan/atau tidak memperhatikan mereka. Mereka kemudian menutup diri atau tidak peduli dengan keaadan di sekitarnya untuk menghindari dari rasa sakit lainya yang disebabkan hubungan dengan manusia. Kelainan kepribadian ini merupakan penyakit umum dalam bidang kesehatan mental. Terlalu banyak ahli terapi jiwa yang menyalah-artikan dengan introversi dan sifat pemalu, menganggap semua kata itu sama, padahal mereka sangat berbeda.

 



·         Sangat Sensitif: Orang-orang yang sangat sensitif adalah mereka yang terlahir dengan suatu kelompok karakteristik tertentu, yang sering digambarkan sebagai indera ke-6. Mereka adalah orang dengan persepsi, intuisi, dan tingkat pengamatan yang sangat tinggi, dengan diskriminasi yang lebih baik daripada yang dipunyai kebanyakan orang lain. Orang-orang yang sangat sensitif mungkin akan menjauhi kegiatan sosial karena mereka sangat takut akan perasaan yang akan membanjiri mereka. Kaum Introvert dan Ekstrovert dapat menjadi orang yang sensitif.




Nah, jika Anda sedang menjalani terapi psikologis, pastikan bahwa ahli terapi Anda mengetahui perbedaan di antara keempat istilah tersebut.

                Berikut cara menyenangkan bagi Anda untuk memperluas pandangan Anda mengenai Kaum Introvert adalah dengan menonton beberapa film yang mengangkat tema Introversi dan Ekstroversi. Banyak Introvert mampu menilai orang lain lebih baik daripada mereka menilai diri mereka sendiri. Beberapa orang Introvert kritis terhadap perilaku mereka sendiri, namun tidak mampu kritis saat mereka melihat orang lain melakukan hal yang sama. Menonton beberapa karakter Introvert dalam film akan meningkatkan apresiasi Anda atas kualitas positif yang Anda miliki.

                Banyak karakter dalam karya sastra, film, dan tayangan televisi  yang merupakan sosok Introvert. Mungkin hal tersebut terjadi karena begitu banyak penulis dan artis yang Introvert, sehingga mereka mengikutsertakan sifat Introvert ke dalam karya mereka. Lihatlah daftar berikut dan pikirkan kualitas yang mereka miliki seperti kebijaksanaan, kemampuan untuk berpikir di luar batas, perhatian terhadap hal-hal rinci, mempertimbangkan kebutuhan grup, dan kemampuan untuk mengambil keputusan sulit...
·         Owl, Piglet (seorang introvert yang pemalu) dan Christopher Robin dalam The Complete Tales of Winnie-the-Pooh
·         Radar dalam M*A*S*H
·         Linus Van Pelt, Schroder, Franklin, dan Marcie, dari film animasi Peanuts
·         Jean-Luc Picard dan Counselor Troi dari film Star Trek, The Next Generation
·         Ally McBeal, dari film seri Ally McBeal
·         President Josiah Bartlet, dalam film The West King
·         Hercule Poirot, seorang detektif
·         The Thinker, sebuah seni berupa patung
·         Attitus Finch, dalam novel To Kill a Mockingbird
·         Jonas, dalam The Giver
·         Amelie, seorang gadis Perancis yang introvert dengan tenang dan cerdik mengendalikan orang-orang di sekitarnya dari belakang layar dan menarik hati seorang laki-laki introvert
·         Bridget Jones’s Diary, seorang gadis introvert yang sering merasa malu karena kebiasaannya berkomentar tentang hal-hal yang aneh dan memalukan, akhirnya bertemu dengan seorang laki-laki introvert yang baik
·         Chocolat, seorang gadis introvert membuat ramuan untuk memperbaiki kehidupan orang lain, akhirnya menemukan ramuan rahasia miliknya sendiri.
·         Driving Miss Daisy, Seorang lelaki introvert Afrika-Amerika menjadi pemeran utama film ini.
·         Enchanted April, introversi diterima dengan baik di Italia
·         Gosford Park,  seorang gadis pembantu dari Inggris memecahkan misteri namun tetap diam
·         Notting Hill, seorang introvert pemilik toko bunga berjumpa dengan seorang aktris introvert, banyak kemalangan terjadi dan tumbuh cinta diantara mereka.
·         One True Thing, melalui penyakit yang dideritanya, seorang gadis introvert belajar untuk memahami perilaku ibunya yang ekstrovert
·         Ordinary People, seorang anak introvert yang merasa bersalah atas kematian kakaknya yang ekstrovert dan berdamai dengan ibunya
·         Saving Private Ryan, kisah seorang kapten introver yang memimpin anak buahnya
·         Sixth Sense, kisah tentang seorang anak introvert yang sensitif.

Barangkali dari Anda mulih malah sudah menyimak beberapa atau semua dari daftar di atas? Paling tidak Anda bisa menostalgia kembali atau dapat segera menyimakkan sebagai preferensi yang dapat menginspirasi untuk keberadaan Anda pada kehidupan esok atau yang akan datang.

Yah...sampai di sini dulu saja,berhubungan jari-jari Saya sudah mrewel pisan... karena masih ada banyak yang akan Saya share-kan berikutnya masih pada konteks “Persepsi Introversi” sesi selanjutnya...Sayonara


>>> to be continued “Persepsi Introversi”  part 2

Yogyakarta 18 Mei 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persepsi Introversi (bagian akhir)

CARA MENGEMBALIKAN SMARTPHONE ANDROID KE PENGATURAN AWAL (FACTORY RESET)

PITASAKA – Pitik Tarung Sak Kandang