Persepsi Introversi (bagian akhir)
Kini Saya kembali melanjutkan share saya terkait dengan Persepsi Introversi yang sering kali tersalah kaprah dan terintimidasi oleh dogma dan tindakan separatis para Kaum Ekstrovert sebagai mayoritas masyarakat yang seolah memliki kekuasaan yang tak terbatas dan berdaya dalam menghakimi perbedaan yang mengganggu atau mengusik mereka terhadap keberadaan Kaum Introvert yang menurut mereka aneh dan mengganjilkan.
Dakwaan Introversi
Sekarang
mari Kita membahas tentang dua dakwan yang paling umum diberikan kepada Kaum
Introvert bahwa mereka adalah orang-orang yang egosentris dan tidak mampu
bersosialisasi. Sangatlah mudah untuk melihat dan menganggap bahwa Kaum
Introvert adalah kaum yang menutup diri dan tidak tertarik dengan
lingkungannnya, karena mereka akan menghadang semua stimulus eksternal jika
mereka sudah cukup mendapatkannya. Mengapa mereka melakukan hal tersebut?
Karena untuk memahami informasi baru yang mereka dapatkan, mereka perlu
membandingkan pengalaman eksternal dengan pengalaman internal yang mereka
miliki, sehingga pada akhirnya mereka akan berpikir,”Bagaimana pengalaman
tersebut mempengaruhi saya?”
Alih-alih
mementingkan dirinya sendiri, seringkali Kaum Introvert adalah kebalikannya.
Kemampuannya untuk berfokus kepada dunia internal dan merenungkan apa yang dia
sedang rasakan dan alami memungkinannya untuk memahami dengan lebih baik dunia
eksternal dan dunia orang lain. Sebenarnya apa yang terlihat seperti pembawaan
egosentris pada orang-orang Introvert itu adalah talenta, yang membuat Kita
dapat merasakan seperti apa rasanya menempatkan diri sendiri dalam posisi orang
lain.
Kaum
Ekstrovert juga berfokus pada diri sendiri, namun dengan cara yang berbeda.
Kaum Ektrovert senang bersosialisasi dan membutuhkan kehadiran orang lain,
namun hanya sebanyak yang mereka perlukan untuk mendapatkan stimulus;
terlibatlah dengan saya, tantanglah saya, berikan saya sesuatu yang dapat
membuat saya bereaksi...sama seperti kebutuhan mereka untuk merasa terhubung
dengan orang lain. Karena Kaum Ektrovert tidak menghasilkan stimulus internal
sebanyak yang dihasilkan Kaum Introvert, mereka perlu mendapatkannya dari dunia
luar. Mungkin ini penyebab mengapa Kaum Ekstrovert terlihat seperti merendahkan
kaum Introvert. Kita membuat mereka (Kaum Ektrovert) risih, karena mereka
merasa Kita (Kaum Introvert) menutup diri, dan Kita seperti mengancam mereka
karena tidak bisa bersosialisasi dengan cara yang mereka inginkan.
Hal
tersebut membawa kita pada anggapan salah lainnya mengenai Kaum Introvert bahwa
mereka antisosial. Introvert tidaklah antisosial, mereka hanya bersosialisasi
dengan cara yang berbeda. Kaum Introvert menjalin hubungan dengan lebih sedikit
orang, namun dengan tingkat koneksi dan keintiman yang lebih tinggi. Bagi Kaum
Introvert, menjalin hubungan dengan orang lain membutuhkan banyak energi,
sehingga mereka enggan untuk menghabiskan terlalu banyak energi untuk
bersosialisasi. Itulah mengapa Kaum Introvert tidak menikmati obrolan panjang.
Kaum
Introvert lebih menyukai percakapan yang berisi, yang memberi pengetahuan, dan
mengisi energi mereka. Percakapan seperti itu memberi mereka suatu lonjakan,
dan para ahli yang meneliti tentang kebahagiaan menyebutnya sebagai “Hap Hits” (singkatan dari Happiness Hits; lonjakan kebahagiaan). Ketika Kaum Introvert
merenungkan sesuatu yang penuh dengan informasi, mereka akan mendapatkan suatu
perasaan puas dan kenikmatan. Konservasi energi adalah salah satu alasan
mengapa meski Kaum Introvert tertarik terhadap orang lain, mereka terkadang
lebih memilih untuk mengamati daripada harus bergabung dalam sebuah aktifitas.
Otak Kaum Ekstrovert dapat menghasilkan Hap Hits hanya dengan berada di tengah keramaian, seperti saat
sedang mendukung tim olahraga favorit mereka di staadion. Jika mereka berada
dalam kesendirian, maka mereka akan lesu karena didera rasa bosan. Karena Kaum
Ekstrovert mendapatkan energi dari berbagai sumber sosial dan kegiatan, mereka
cenderung senang saat pergi ke tengah keramaian kota, berpindah dari satu
keramaian ke keramaian lainnya. Kaum Ekstrovet akan berkata, “Berikan saya
stimulus untuk berkegiatan, dan saya akan melakukannya.” Lagi-lagi, semua ini
hanya mengenai cara sosialisasi yang berbeda, bukan cara yang lebih baik dari
satu dengan yang lain. Jangan biarkan orang lain membuat Anda merasa bersalah
karena temperamen Anda yang berbeda. Anda tak punya kesalahan apapun terhadap
Kaum Ekstrovert hanya karena Anda berbeda dari mereka. Batalkanlah semua
dakwaan yang mereka berikan kepada Anda.
Berbicara Dengan
Mudah
Kaum Ekstrovert sebagai kaum
mayoritas,mempengaruhi keseluruhan pandangan masyarakat mengenai Introversi.
Kemudahan berbicara yang dimiliki Kaum Ektrovert mengintimidasi Kaum Introvert,
membuat Kaum Introvert menyimpulkan bahwa mereka sebaiknya tidak perlu
berbicara.Sekarang, Kita menghargai keberanian dan individualitas. Orang-orang
yang mempunyai kemampuan bicara dianggap berpengaruh dan menjadi panutan. Kita
menjunjung tinggi kemampuan verbal, keberanian dan kejujuran. Sangatlah menarik
bahwa “individualitas” yang dimaksud tadi merupakan kualitas dari seorang Ekstrovert.
Orasi sangat dihargai dikebanyakan masyarakat dunia Barat. Kaum Introvert tidak
berbicara hanya untuk berbicara sekenanya saja. Ketika mereka berbicara, mereka
menyampaikan pikiran mereka. Terkadang mereka bahkan tidak akan menyampaikan
isi pikiran mereka. Di negara seperti Amerika sangat menghargai orang-orang
dengan kemampuan verbal tinggi yang terlihat percaya diri dan tegas. Kaum
Introvert sering menunjukkan kualitas kebalikan dari mereka yang merupakan “tipe
pemimpin” yang Kita hargai setinggi langit. Hal tersebut menciptakan sebuah
jurang pemisah antara Introvert dan Ekstrovert yang diisi penuh oleh
kesalahpahaman dan saling menuduh.
Alasan Mengapa Para
Introvert Merisaukan Para Ektrovert
Ada banyak alasan mengapa
Kaum Introvert terkadang merasa seperti makhluk asing (seperti pesawat mereka
mendarat di planet yang salah) dan mereka seringkali disalahpahami. Kaum
Introvert hanya sedikit membuka diri dan tindakannya; mereka sering terlihat
asing dan misterius. Dan seperti yang telah kita saksikan, banyak masyarakat
memuja nilai-nilai Ekstroversi, dan banyak Ekstrovert meragukan bakat dan
aungerah yang dibawa oleh Kaum Introvert untuk dunia ini. Hal yang lebih
menyedihkan lagi, sering kali kita (kaum Introvert) bahkan tidak memahami
kontribusi yang kita berikan.
Marilah
kita melihat beberapa kualitas Introvert yang mungkin mempunyai andil dalam
kecurigaan yang dimiliki Kaum Ekstrovert. Ketika Anda melihat daftar berikut
ini, ingatlah bahwa Kaum Introvert mungkin akan jadi lebih membingungkan;
dengan pasang-surutnya energi mereka, mereka akan terlihat tidak konsisten.
Suatu hari baterai mereka terisi penuh dan mereka menjadi orang yang ramah dan
periang. Di hari yang lain mereka terlihat lemas dan tidak mau berbicara. Hal
tersebut akan membingungkan orang-orang di sekitarnya.
Kaum Introvert
cenderung:
·
Menyimpan energi di dalam diri mereka, membuat
orang lain kesulitan untuk mengenal mereka lebih dekat
·
Tersedot dalam pikiran mereka sendiri
·
Ragu untuk berbicara
·
Menghindari keramaian dan mencari tempat yang
sunyi
·
Tidak memperhatikan apa yang dilakukan orang
lain
·
Berhati-hati dalam berhubungan dengan orang lain
dan hanya berpartisipasi dalam kegiatan tertentu saja
·
Tidak akan menawarkan ide-ide yang mereka miliki
dengan bebas; sehingga Kita harus bertanya langsung untuk mengetahui pendapat
mereka
·
Gelisah bila mereka tidak mendapatkan cukup
waktu untuk menyendiri
·
Merenung dan bertindak dengan hati-hati
·
Merenung dan bertindak dengan hati-hati
·
Tidak menunjukkan ekspresi wajah atau reaksi
yang berlebihan
Melihat
daftar tersebut, sangatlah mudah untuk mengetahui alasan mengapa kaum Ekstrovert
menganggap Kaum Introvert sedikit misterius. Berikut tiga perbedaan utama
antara Introvert dan Ekstrovert yang membuat jurang pemisah di antara keduanya
semakin melebar.
1.
Introvert
Berpikir dan Berbicara dengan Cara yang Berbeda
Kaum Ekstrovert berpikir dan berbicara pada
waktu bersamaan. Bagi mereka, melakukan hal tersebut sangatlah mudah. Bahkan
pikiran mereka menjadi lebih jelas bila mereka berbicara dengan lantang. Di
sisi lain, Kaum Introvert membutuhkan waktu untuk berpikir dan tidak spontan bicara
kecuali kalau mereka memahami dengan baik subjek yang dibicarakan. Kaum
Introvert mungkin terlihat terlalu berhati-hati atau pasif bagi Kaum
Ekstrovert. Kaum Ekstrovert terbiasa mengeluarkan seluruh isi pikiran mereka,
sehingga mereka mungkin tidak mempercayai Kaum Introvert yang lebih menutup
diri. Ketika Kaum Introvert berbicara dengan ragu-ragu, Kaum Ekstrovert akan
merasa tidak sabar. Keluarkan saja semuanya, pikir mereka. Mengapa tidak
percaya diri dengan pendapat mereka sendiri? Apa yang mereka sedang
sembunyikan?
Kaum
Ektrovert mungkin akan melihat seorang Introvert sebagai seorang yang menyimpan
informasi atau ide untuk dirinya sendiri. Kaum Ektrovert perlu belajar bahwa
Kaum Introvert memerlukan waktu untuk membentuk dan mengeluarkan pendapat
mereka dalam bentuk kata-kata. Akan tetapi, Kaum Ekstrovert juga perlu memahami
bahwa jika Kaum Introvert telah merenungkan ide mereka mengenai suatu subyek
dengan baik atau memiliki banyak pengetahuan tentang suatu topik, maka Kaum
Ektrovert harus berhati-hati, karena Introvert yang tadinya pendiam akan mulai
berbicara tanpa henti.
2.
Kaum
Introvert Tidak Terlihat
Ketika Kaum Introvert terlihat ragu-ragu
untuk berbicara atau mereka berbicara dengan perlahan, seringkali mereka tidak
akan memberikan stimulus kepada Kaum Ekstrovert. Kaum Ektrovert akan berpikir (mereka
yang Introvert dapat berpikir yang sama) bahwa Kaum Introvert tidak mempunyai
kontribusi apapun. Kaum Introvert tidak senang disela, maka mereka mungkin
mengatakan sesuatu dengan suara pelan atau tanpa ketegasan. Di waktu yang lain,
komentar yang diberikan oleh Kaum Introvert mempunyai isi yang lebih dalam
daripada percakapan pada umumnya; karena mungkin hal itu akan membuat orang-orang
tidak nyaman, mereka sering kali tidak menghiraukan komentar tersebut. Beberapa
saat kemudian, seseorang akan mengatakan hal yang sama dan orang tersebut akan
menerima respon yang baik. Orang yang Introvert tersebut akan merasa tidak
terlihat. Bagi mereka, menyampaikan pendapat namun tidak dihiraukan membuat
frustasi dan membingungkan.
Bila dilhat dari luar, kebanyakan Introvert
tidak terlihat sedang bergulat dengan pemikiran di dalam diri mereka. Begitu
pula dalam situasi sosial, wajah mereka tampak tidak tertarik. Kecuali jika
mereka kewalahan atau benar-benar tidak tertarik (jika topik yang dibicarakan
terlalu ringan), mereka biasanya hanya akan memikirkan apa yang orang lain
sedang katakan. Mereka akan memberikan pendapat mereka hanya jika ditanya. Orang-orang
dalam suatu lingkungan grup mungkin saja akan mengasingkan Kaum Introvert jika
mereka tidak melakukan kontak mata saat berbicara dan tidak terlihat seperti
sedang mendengar apa yang sedang didiskusikan.
3.
Kaum
Introvert Menekan Kaum Ektrovert untuk Berhenti Sejenak dan Merenung
Alasan ketiga mengapa Kaum Ekstrovert tidak
mempercayai Introvert adalah karena Kami Kaum Introvert melakukan banyak hal
yang dibenci Ektrovert; kami berani mengusulkan agar mereka berhenti bereaksi
dan mulai merenungkan sebelum melakukan tindakan. Kaum Ektrovert merasa ngeri
ketika Kaum Introvert mengusulkan mereka untuk memperlambat laju mereka,
membuat rencana, memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka, dan fokus lebih
lama sebelum bertindak. Kaum Ekstrovert sudah dapat melihat akhir dari sebuah
proyek, seperti melihat bunga yang baru saja ditanam dipekarangan. Mereka sudah
siap untuk pergi ke kebun bibit dan membeli tanaman berwarna-warni. Mereka
seperti kuda pacu; mereka akan meringkik dan menarik tali kekang jika Anda
(Kaum Introvert) mencoba menahan mereka. Kebalikannya, Kaum introvert yang
mempunyai laju lebih lambat senang berhenti dan beristirahat sejenak. “Mari
duduk dan memandang halaman belakang untuk memutuskan bagaimana kita ingin
menanami halaman belakang kita,” Kaum Introvert akan erkata. Mencoba untuk “memacu
laju” Kaum Introvert akan seperti mencoba mempercepat laju seekor kura-kura.
Meski Anda menyalakan api di bawah perut mereka, mereka tidak akan mempercepat
laju mereka. Karena perbedaan-perbedaan inilah kesalahpahaman sering terjadi di
antara Introvert dan Ektrovert.
Disalahkan
dan Difitnah
Tumbuh dewasa dengan selalu
dibanding-bandingkan dengan Kaum Ektrovert akan sangat merusak mental Kaum
Introvert. Seringkali, sebagian besar anak-anak Introvert tumbuh dewasa dengan
menerima pesan tersembunyi bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri mereka.
Mereka akan merasa disalahkan...mengapa mereka tidak bisa menjawab pertanyaan
dengan cepat? Dan mereka pun akan merasa difitnah...ah, mungkin mereka tidaklah
pintar seperti yang kelihatannya.
Anak-anak
Introvert biasanya mendapatkan pesan gamblang bahwa ada sesuatu yang salah
dengan mereka. Dalam sebuah penelitian yang diulang sebanyak tiga kali, dan
mempunyai hasil yang sama, Kaum Introvert dan Ektrovert diberi pertanyaan,
apakah mereka memilih Ektrovert atau Introvert sebagai individu yang ideal bagi
mereka. Mereka juga ditanyakan, apakah mereka memilih seorang Introvert atau
Ektrovert sebagai pemimpin ideal mereka. Bila kita merenungkan prasangka yang
ada di dalam kultur kita, baik kaum Introvert maupun Ektrovert akan memilih
Ektrovert sebagai individu dan pemimpin ideal mereka. Kita hidup di dalam
masyarakat yang melayani dan memuja Kaum Ekstrovert. Kita belajar bahwa
Ektroversi merupakan cara hidup yang harus kita jalani.
Rasa
malu berhubungan dengan keberadaan Anda. Kita merasa malu ketika mengira bahwa
diri kita tidak layak atau memiliki cacat. Hasil dari rasa malu adalah perasaan
tidak berdaya dan tidak mempunyai harapan. Perasaan itu memaksa kita untuk
mengambil langkah mundur dan menutup diri.Meskipun rasa malu mempengaruhi semua
orang, efeknya akan berlipat ganda bagi Kaum Introvert. Jika kita merasa malu,
kita hanya memiliki sedikit energi tersisa untuk menenangkan diri. Kita akan mengambil
langkah mundur dan tidak akan menunjukkan batang hidung untuk waktu yang lama.
Ini merupakan kerugian bagi semua orang.
Rasa
bersalah merupakan emosi yang tidak lebih kompleks dari rasa malu, dan
berhubungan dengan tindakan kita. Rasa bersalah merupakan perasaan tidak nyaman
yang merongrong dalam diri kita karena kita telah melakukan sesuatu perbuatan
yang salah, seperti tertangkap basah sedang mencuri. Kita sering merasa
bersalah ketika kita melukai seseorang. Atau ketika kita melanggar peraturan
dan kita cemas akan tertangkap. Rasa bersalah memotivasi kita untuk mengakui
apa yang kita perbuat dan melakukan restitusi.
Terlalu banyak rasa bersalah akan menyebabkan
Kaum Introvert menutup diri mereka. Ada beberapa alasan mengapa Kaum Introvert
merasa bersalah. Kebanyakan Kaum Introvert melihat garis besar sebagaimana kita
semua sebagai manusia berhubungan satu sama lain, jadi mereka khawatir tindakan
mereka akan mempengaruhi orang lain. Kaum Introvert mungkin juga berpikir bahwa
apa yang mengganggu mereka---misalkan interupsi---juga mengganggu semua orang.
Karena Kaum Introvert sering kali sangat teliti, mereka dapat merasa bersalah
hanya karena hal-hal kecil. Acap kali mereka cemas karena merasa telah salah
memperlakukan orang lain, ketika sebenarnya mereka tidak melakukan kesalahan
apapun. Lebih lanjut lagi, agar tidak melakukan sesuatu yang mungkin akan
menyakiti orang lain, Kaum Introvert terkadang menyembunyikan diri lebih dalam
lagi dari dunia luar, mengurangi tingkat kepuasan hidup mereka.
Yah,,,sekian bagian akhir riwayat nasib
yang amat naas bagi para Introvert dalam mendapatkan dan disandangkan oleh
interupsi mayoritas masyrakat yang notabene Ektrovert terhadap keberadaan
Introvert yang hanya menjadi gangguan pelepasan energi dan hasrat mereka untuk
tampil membanggakan di dunia ini. Tetap tenang dan sabar pun masih berusaha
Saya jalani di mana semakin besar pengaruh bayangan itu memporak-poranda
kehidupan saya dengan kedigdayaannya. Tiada kata tiada bahasa....hanya tertuang
dalam pena. SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2017...Semoga pendidikan di
Indonesia ini semakin maju dan merata. Sayonara...
Yogyakarta, 20 Mei 2017
Komentar
Posting Komentar